Kenapakah begitu
susah untuk aku mengubah diri ini agar menjadi insan berguna pada mata Illahi?
Kenapa begitu
sukar diri ini untuk menerima segala kebenaran yang diajarkan padaku?
Begitu hitamkah
hati ku ini?
Begitu
menggunungkah dosa diri ini?
Layakkah aku
untuk meminta ampunanMu ya Allah?
Masih adakah
ruang untuk hidayahMu bertapak dalam ruangan hati hitam ini ya Allah?
Kenapa begitu
susah diri ini untuk mengalirkan air mata apabila disebut nama yang Maha
Esa...?
Kenapa begitu
berat air mata ini untuk mengalir mendengar nama Rasulullah s.a.w.?
Kenapa begitu
jauh diri ini jika dibanding dengan para pejuang Islam yg lain?
Aku jua muslim
yang sama-sama ingin melihat kebangkitan Islam...
Aku jua muslim
yang bersama-sama melawan arus jahiliyah...
Tapi diri ini
tetap ku rasakan masih sungguh jauh untuk menghampiri gerbang syurgaMu ya
Allah...
Tapi aku tidak
sanggup dengan siksaan api nerakaMu...
Ya Allah.....
Hinanya diri ku
ini ya Allah...
Kotornya diri ku
ini ya Allah...
Jijiknya diri ku
ini ya Allah...
Berilah hidayah
padaku ya Allah...
Janganlah Kau
tinggalkan aku walau sesaat...
Pimpinlah aku
dalam setiap detik perbuatanku...
Aku tidak sanggup
jika Kau berpaling dari memandang diri ini...
Tidak sanggup ya
Allah...
Segala-galanya
aku berserah pada Mu...
Aku tidak dapat
membayangkan diriku tanpa pimpinanMu ya Allah...
Aku tidak sanggup
menjadi sehina-hina manusia pada pandanganMu...
Astaghfirullahal'azim...
Ampunilah aku
dalam setiap kejahilan dan kelekaanku...
Hanya pada Engkau
aku bergantung dan mengharap segala-galanya...
Air mata
membasahi pipi...
Adakah ini air
mata keinsafan???
Ini adalah air
mata kehinaan yang melanda diri ini...
Diri ini sedih
dengan apa yg telah hambaMu ini lakukan...
Aku ingin meminta
sesuatu dari Mu...
Tapi aku sungguh
malu padaMu ya Allah...
Aku teringat
perjuangan Hassan Al-Banna...
Aku sangat
mengagumi perjuangan beliau...
Aku mengagumi
perjuangan Syed Qutub...
Tapi ya Allah...
aku malu ya Allah untuk menyatakannya...
Masih layakkah
diri ini menyebut nama Hassan Al-Banna? Nama Syed Qutub?
Masih tersisakah
pejuang sepertinya untuk diri ini...
Malunya aku ya
Allah dengan permintaan ini...
Aku tidak layak
memikirkan tentangnya...
Wanita seperti manakah
yang Kau pilihkan untuk mereka...?
Wanita yang
bagaimanakah yang telah Kau pilih untuk melahirkan mereka?
Semestinya
seperti Zainab Al-Ghazali dan mereka yang seangkatan dengan beliau...
Aku ingin
sekiranya boleh mendampingi orang-orang sekaliber mereka.
Seorang yang
hidupnya semata-mata untuk Allah.
Mereka tak
tergoda rayuan harta dan benda apalagi wanita.
Aku ingin
sekiranya boleh menjadi seorang ibu bagi mujahid-mujahid seperti Hassan
Al-Banna.
Masih tersisakah
mujahid seperti Al-Banna untukku ya Allah...?
Layakkah diri ini
untuk menjadi peniup semangatnya?
Aku sungguh malu
menyatakannya ya Allah...
Sungguh hina diri
ini... sungguh kotor diri ini...
Sungguh lemah
diri ini untuk mujahid seperti mereka...
Air mata ini jika
dialirkan hingga titisan terakhir,
Namun ia masih
tidak mencukupi untuk menyatakan rasa bersalah dengan dosa-dosa diri ini yang
menggunung tinggi...
Ya Allah...
Pimpinlah daku...
Janganlah Kau
tinggalkan aku walau sesaat cuma
Aku tidak sanggup
dibiarkan dlm lumpur dosa2 hina...
Ampunilah aku ya
Allah...
Astaghfirullaha'lazim...
Astaghfirullahal'azim...
Astaghfirullahal'azim...
Sumber: DARIPADA
SEORANG HAMBA ALLAH
Copas : NOTE
UKHTI MAISARAH NURULJANNAH MAT ISA
" Jika
seorang hamba tidak mudah lagi untuk menangis karena takut dengan Kekuasaan
Allah... JUSTRU... menangislah karena ketidak mampuan itu.. "